Happines is the barometer of succes in career
Ketika semua orang terobsesi dengan keberhasilan, kesuksesan dan kejayaan maka hal yang selalu terpikirkan adalah untuk selalu bekerja keras, tidak mengenal waktu dan mencurahkan segenap potensi yang dimiliki untuk mencapai tujuan itu.
Namun ketika dalam proses mencapai goal tersebut, banyak yang tumbang dan stress. Ataupun mencapai keberhasilan dalam karier kerja tapi menghilangkan sebuah kebahagian yang lain.
Lalu seperti apakah sesungguhnya pencapaian yang berhasil dalam karier itu?
Sebuah pertanyaan yang patut menjadi bahan renungan kita adalah sejauh manakah kita bisa mendapatkan keberhasilan yang hakiki dari sebuah karier?
Sesuai dengan judul di atas yang dikutip dari tulisan Rene Suhardono seorang CareerCoach dan penulis buku “Your Job is Not Your Career” di harian Kompas 12 maret 2011, patut kita simak apa yang ditulis oleh Rene pada kolom Ultimate sebagai bahan pemikiran kita sejauh manakah arah yang kita tuju dalam mendapatkan keberhasilan dalam karier kerja.
Berikut ini petikan oretan Rene, apa yang dimaksud dari sebuah KEBERHASILAN KARIER.
Judul : Happy Factory: Your Work!
Sekarang saya bisa mengatakan bahwa satu hal paling menyenangkan dalam pekerjaan saya adalah ketidakpastian. Pada masa awal menekuni profesi CareerCoah, ketidakpastian pendapatan justru mengkhawatirkan, terlebih untuk istri saya @yamunaa. Bagaimana tidak? Kami punya tiga anak dengan pengeluaran tetap yang sukar dikompromikan. Sekarang ketidakpastian pendapatan sudah lumrah – masih menegangkan, tetapi cenderung seru karena “tidak pasti” bisa berarti kurang, cukup, atau lebih dari cukup. Ketidakpastian juga adalah peluang jalan-jalan keliling Indonesia atas undangan perusahaan, instansi, atau organisasi. Saya tidak tahu akan kemana bulan depan, tetapi setiap kesempatan untuk berada di kota-kota dan desa-desa di kepulauan Nusantara adalah hal yang sangat saya syukuri. Bentuk lain ketidakpastian adalah pertemuan tidak terduga dengan orang-orang baru. Tanpa disangka-sangka, sebagian kenalan ini menjelma jadi teman-teman yang melegakan. Ketidakpastian adalah berkah Gusti Allah.
Success is never about being the best – it is about becoming your self-best. Setelah membaca paragraf di atas, mungkin teman-teman pembaca kolom ini bisa memahami keengganan saya setiap kali harus memberi validasi definisi “sukses’ konvensional. Bagi saya, sukses dalam bekerja tidak berhubungan dengan tempat kerja, status kepegawaian, jabatan, jumlah anak buah, atau besar gaji. Saya bahkan tidak menyepakati sukses yang dikaitkan dengan menjadi yang terbaik (the best). Sukses cenderung jujur, syukur, dan hening karena semata terkait dengan keberhasilan menjadi diri sendiri yang terbaik (self-best) dalam setiap langkah karier dan kehidupan. Bagaimana dengan Anda?
The barometer of success in career : Happines! Saat sahabat saya @RezaGunawan meninggalkan profesi sebagai bangkir untuk mendalami ilmu dan seni holistik. Reza bisa jadi dianggap aneh atau bahkan salah arah. Komentar saya? Sangat jarang saya menemui orang sebahagia Reza. Apakah Anda bahagia mengerjakan pekerjaan Anda?
Work should never just about sustenance and productivity – it’s about joy and fulfilment. Pekerjaan adalah alat dan milik perusahaan. Pekerjaan melibatkan description, jabatan, gaji, dan seterusnya. Sementara karier adalah totalitas kehidupan profesional seseorang. Karier adalah milik sendiri yang bertujuan mendapatkan kebahagian hakiki melalui pemahaman atas passion dan kepedulian akan purpose of live. Apakah yang Anda rasakan saat bekerja?
Happines is the combination of pleasure and meaning. Bahagia hakiki hanya terjadi apabila kita merasakan kenikmatan bekerja, keasyikan berkarya, dan kebanggaan berkontribusi. Pahami karier, maka pemilihan pekerjaan juga akan dilakukan dengan penuh kesadaran dan suka cita. Apa pun status Anda: karyawan tetap, kontrak, freelance, entrepreneur- semua berpeluang menjadi happy-factor Anda.
Pekerjaan bukan sekedar pencapaian tujuan-tujuan pribadi dan keluarga, tetapi bisa menjelma jadi berkah buat orang lain, negara, dunia, dan alam semesta. Pertanyaan yang harus harus diajukan sekarang adalah: Are you happy? Can you be happier? Is your work happy-factory? Alis grave nil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar